Saturday, October 28, 2017

MARI BERKARYA TANPA NARKOBA: Generasi Hebat Dan Sehat Tanpa Narkoba


Kondisi Indonesia yang sudah darurat narkoba, benar-benar sangat mengkhawatirkan.

Setiap mendengar kata “narkoba”, yang pertama kali muncul di benak saya adalah wajah anak-anak, wajah polos yang belum mengenal kerasnya dunia, wajah ceria yang tak pernah kenal lelah, wajah-wajah generasi penerus bangsa yang nantinya akan menerima tongkat estafet untuk memimpin negeri ini.
Haruskah mereka jadi korban keganasan narkoba?

Tidak! Jangan sampai itu terjadi! Anak-anak harus hidup sehat, tanpa narkoba.

Jutaan ibu di dunia ini tak ada yang rela anaknya menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Ironisnya, di luar sana sudah banyak orang yang terjerat barang haram ini.

Oke, kita mulai dari satu hal. Mengenal narkoba

INI BENTUKNYA


Mengerikan.

Mungkin itu kata yang paling tepat untuk menggambarkan betapa buruknya efek zat bernama narkoba.

Narkoba adalah zat atau obat kimia yang berbahaya. Bentuknya berbeda-beda. Ada yang cair, ada yang padat. Ada juga yang berupa bubuk.

Zat atau obat ini ada, untuk keperluan kedokteran. Pemakaiannya pun ada aturannya. Tidak asal pakai. Orang yang memakai narkoba sendiri disebut menyalahgunakan. Hal ini sangat dilarang, karena zat atau obat ini sangat berbahaya bagi tubuh.

Beginilah cara narkoba digunakan: 

1. Dimasukkan ke dalam tubuh melalui hidung, dengan cara dihirup.
2. Dimasukkan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah, dengan cara disuntikkan. Cara ini
    disebut intravena.

3. Dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut, dengan cara ditelan atau dihisap.

Cara-cara itu bukan untuk ditiru, melainkan untuk diketahui dan dijauhi.

Narkoba adalah kependekan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Sering juga disebut dengan istilah naza (narkotika dan zat adiktif lainnya) dan napza (narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya).

Kita tidak boleh mencoba zat-zat ini. Tidak sekali pun!

Mengapa tidak boleh? Apa bahayanya?

INI BAHAYANYA

Efek narkoba, sangat parah. Narkoba membuat manusia tidak lagi menyadari dirinya, tidak menghargai diri sendiri, dan tidak peduli pada orang-orang di sekitarnya. Bahkan, orangtua yang menggunakan narkoba, bisa menelantarkan anak-anaknya. Tipis kesadarannya untuk membedakan hal baik dan buruk.

Berikut ini efek buruk narkoba:

DAMPAK LANGSUNG (FISIK)


- Gangguan pada otak

- Gangguan jantung

- Gangguan pada tulang

- Gangguan pada pembuluh darah

- Gangguan pada sistem syaraf

- Gangguan pada paru-paru

- Gangguan pada sistem pencernaan

- Dapat terinfeksi penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC

DAMPAK LANSUNG (KEJIWAAN)

- Menyebabkan depresi mental

- Menyebabkan gangguan jiwa berat

- Menyebabkan bunuh diri

- Melakukan tindakan kejahatan dan kekerasan

*Efek depresi dapat timbul akibat kecaman keluarga, teman, dan masyarakat atau kegagalan dalam mencoba berhenti menyalahgunakan narkoba


Begitu berbahayanya narkoba, sehingga bisa merusak seluruh tubuh, sampai menyebabkan kematian yang mengenaskan.

Masih mau pakai narkoba? Waduh, jauh-jauh, deh!

Lalu………………………

Bagaimana dengan orang yang telanjur menjadi pecandu narkoba?

Ok, disini, BNN memiliki program, memasukkan para pecandu ke tempat rehabilitasi. Bagaimana pun, mereka berhak sembuh. Tempat rehabilitasi jauh lebih pas daripada rumah tahanan. Di tempat rehabilitasi, pecandu akan diberikan terapi sampai sembuh.


So, buat yang sudah menjadi pecandu bisa kok direhabilitasi, yang belum terkena narkoba, jangan sampai menjadi penyalahguna yaaa…. Mulai sekarang, buang narkoba sejauh-jauhnya :)

Percayalah, narkoba itu hanya merusak seluruh hidup kita. Bagaimana pun, hidup ini hanya sekali, lho.

Jadi, kita harus hidup sehat, kuat, bahagia, kreatif, dan produktif, tanpa narkoba!

Berikut ini beberapa gerakan yang menurut penulis sangat efektif sebagai tindakan preventif (pencegahan), represif (penindakan) maupaun responsif (kepeduliaan) terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba dilingkungan masyarakat.

1. Gerakan Sosialisasi dan Publikasi “Sukses Tanpa Narkoba”


Yaitu sebuah gerakan pencerdasan yang bergerak secara akumulatif (terus menerus) tidak fluktuatif (naik turun) ataupun stagnatif (tidak ada perubahan). Banyak cara bisa dilakukan dengan mengadakan seminar-seminar, diskusi-diskusi, talk show, bedah buku, pemutaran film dan penyuluhan narkoba yang rutin, intens, dan kontinyu diadakan setiap 1 minggu sekali ataupun 1 atau 2 bulan sekali. Menerbitkan spanduk dan back drop tentang bahaya narkoba dan ajakan untuk menghindari narkoba dalam bergaul, menerbitkan majalah anti narkoba, poster, buletin dan juga pamflet yang berisi tentang propaganda bahaya narkoba bagi mahasiswa.

Adapun tujuan dari gerakan ini yaitu diharapkan generasi muda dapat dengan mudah mendapatkan dan mengakses informasi tentang bahaya narkoba bagi kesehatan dan masa depannya dengan sejelas-jelasnya. Sehingga mereka mendapatkan pembekalan juga informasi yang baik terkait narkoba agar dapat meghindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba dilingkungan mereka.

2. Gerakan Preventif dan Represif “Bahaya Narkoba”

Yaitu gerakan pencegahan dan penanganan yang cepat tanggap dan jemput bola dalam hal pencegahan dan penindakan terhadap kasus-kasus yang terjadi mengnai bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba dilingkungan masyarakat. Gerakan ini bisa dengan mengadakan sweeping dan tes urine baik di dalam sekolah/kampus ataupun diluar sekolah/kampus (disekitar lingkungan yang berdekatan dengan sekolah/kampus). Seperti tempat berkumpul dan nongkrong siswa/mahasiswa, kos-kosan sekitar dan sebagainya yang sering menjadi fasilitas generasi muda untuk dengan mudah mendapat dan mengkonsumsi narkoba. Adapun gerakan lainnya seperti membangun sarana media center atau pusat konsultasi dan rehabilitasi mengenai bahaya dan dampak narkoba dan juga pengenalan jenis narkoba kepada generasi muda.

Gerakan ini diharapkan bisa memfasilitasi mereka untuk lebih dalam mengetahui all about drugs (semua tentang narkoba). Gerakan ini akan sangat efektif jika diadakan secara konsisten dilaksanakan yaitu minimal 2 – 3 bulan sekali, dengan harapan mampu mempersempit ruang gerak para pengedar dan pemakai dalam melakukan penyalahgunaan narkoba.

3. Gerakan “MLM” (Mulut Lewat Mulut) Say No To Drugs!

Yaitu gerakan pencerdasan yang dilakukan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk semua. Gerakan ini seperti mata rantai yaitu terus bersambung dan bergeriliya dilingkup pergaulan masyarakat di sekitar. Maksudnya adalah gerakan transformasi informasi dan pencerahan terkait permasalahan narkoba yaitu mengenai bahaya dan dampaknya bagi kesehatan dan masa depan para generasi muda yang telah mengkonsumsi barang haram tersebut.

Gerakan MLM ini bertujuan sebagai gerakan pencegahan bagi mereka yang memang belum pernah memakai narkoba untuk dengan tegas mengatakan tidak pada narkoba dan mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari narkoba. Target dan sasaran gerakan ini adalah mereka yang belum memakai, ataupun para pemakai pasif maupun aktif dengan harapan mereka sadar dan mau direhabilitasi.

4. Gerakan "1000 Kader Relawan Anti Narkoba"

Yaitu gerakan menjaring kader relawan anti narkoba dilingkungan masyarakat dengan menggalakkan gerakan sosialisasi pencerdasan mengenai bahaya narkoba yang dilakukan para relawan anti narkoba melalui berbagai macam cara. Baik media-media yang ada yaitu cetak maupun elektronik seperti internet dengan blogspot, websites, chatting, fasilitas facebook, twitter, yahoo masanger dan lainnya. Apabila disetiap daerah memiliki 1000 relawan anti narkoba di lingkungannya, tentu akan dengan mudah mampu mencegah narkoba masuk dilingkungan mereka. Dengan menjadikan generasi muda sebagai subjek (penggerak) bukan lagi objek (sasaran), diharapkan dapat membangun kesadaran bersama ditengah-tengah pergaulan mereka akan pentingnya menghindari narkoba dalam kehidupann sehingga dapat mencegahnya dari melakukan penyalahgunaan narkoba.




Tentunya gerakan diatas tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh semua pihak. Baik pihak lembaga pendidikan, generasi muda mulai dari siswa hingga mahasiswa, masyarakat setempat dan aparatur pemerintah sekitar yang berdomisili tidak jauh dari lingkungan kampus seperti kepolisian dan lainnya. Kesadaran bersama harus dibangun terlebih dahulu karena gerakan diatas tentunya memerlukan fasilitator ataupun wadah untuk merealisasikannya.

Setiap orang, berapa pun usianya, akan hidup sehat, bahagia, kreatif, dan produktif, bila tidak mengkonsumsi narkoba.

#GenerasiDigital
#NetizenBerkaryaTanpaNarkoba
#StopNarkoba

Mari lihat lebih jelasnya di stopnarkoba.com